KABARSELATAN.ID – Meskipun Ethereum (ETH) mengalami akumulasi besar-besaran, tren harga masih menunjukkan penurunan.
Dalam 24 jam terakhir, ETH melemah 1,47%, menambah tekanan bearish yang telah berlangsung selama sebulan terakhir.
Namun, analisis dari AMBCrypto mengindikasikan bahwa lonjakan harga bisa segera terjadi, terutama jika tren akumulasi ini berlanjut dan didukung oleh indikator pasar yang tetap dalam zona bullish.
Baca Juga: Harga XRP Anjlok Membentuk Pola Berisiko: Mulai Masuk Fase Bearish?
Lonjakan Permintaan dan Penarikan Massal ETH
Berdasarkan data IntoTheBlock, permintaan terhadap Ethereum mengalami peningkatan signifikan dalam sepekan terakhir.
Sebanyak 1,8 juta ETH telah dibeli dan dipindahkan ke dompet pribadi, menandai arus keluar bersih tertinggi sejak Desember 2022.
Indikator | Data Terkini |
---|---|
Total ETH yang Diborong | 1,8 juta ETH |
Tren Arus Keluar ETH | Tertinggi sejak Desember 2022 |
Indeks Premium Korea | 3,2 (lebih tinggi dari level jual) |
Biasanya, peningkatan arus keluar dari bursa menandakan permintaan yang meningkat, karena investor melihat harga saat ini sebagai peluang beli yang menguntungkan.
Lebih lanjut, analisis menunjukkan bahwa kenaikan permintaan ini sebagian besar didorong oleh investor Korea, yang mulai memborong ETH seiring dengan naiknya Indeks Premium Korea.
Saat ini, indeks tersebut berada di level 3,2, jauh di atas zona penjualan (di bawah 0), yang menunjukkan aktivitas pembelian lebih tinggi di bursa Korea dibandingkan bursa lainnya.
Dukungan dari Pasar Derivatif
Selain dari pasar spot, tren bullish juga terlihat di pasar derivatif. Saat ini, jumlah kontrak long meningkat, menandakan banyak trader yang bertaruh pada kenaikan harga ETH.
Pada saat artikel ini ditulis, rasio Taker Buy/Sell telah masuk ke zona beli untuk pertama kalinya sejak 3 Maret, dengan angka 1,019.
Indikator ini mencerminkan keyakinan investor bahwa harga ETH akan terus naik, mengingat baik trader spot maupun derivatif sama-sama menunjukkan pola akumulasi.
Dampak Momentum Pembelian pada Grafik Harga
Ethereum saat ini diperdagangkan dalam pola bullish yang ditandai dengan garis tren menurun dan level Fibonacci. Sebelumnya, ETH telah dua kali mencoba menembus level ini, tetapi selalu gagal.
Namun, kali ini, momentum dari pasar spot dan derivatif bisa menjadi katalis yang dibutuhkan untuk mendorong harga lebih tinggi, terutama karena ETH kini bergerak dari level support $1.988,30.
Jika tren bullish ini terus berlanjut, ETH berpotensi mencapai $2.635 sebagai target awal. Namun, dengan minimnya resistensi di depan, harga bisa melonjak lebih jauh ke $2.900, melampaui zona likuiditas utama.
Meski demikian, selama perjalanan menuju level tersebut, ETH kemungkinan akan mengalami koreksi kecil pada beberapa titik Fibonacci yang telah ditandai pada grafik.
Secara keseluruhan, meningkatnya permintaan dan momentum pembelian saat ini mengindikasikan bahwa Ethereum sedang bersiap untuk kembali ke tren bullish, dengan target utama di $2.900 dalam waktu dekat.